Gempa dengan magnitudo 6,0 yang mengguncang Bengkulu pada pukul 02.52 WIB tidak hanya memicu kepanikan warga di tengah malam, tetapi juga mengakibatkan kerusakan signifikan pada sejumlah pemukiman.
Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat setidaknya 255 rumah warga mengalami kerusakan, yang tersebar di wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kota Bengkulu segera menetapkan status Tanggap Darurat sebagai langkah cepat dalam upaya penanganan bencana.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi di Bengkulu. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang mengalami musibah, sekaligus komitmen untuk hadir di tengah situasi darurat.

Dokumentasi: Penyerahanlangsung bantuan dari Indosat Ooredoo Hutchison kepada warga terdampak gempa Bengkulu
Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), IOH memberikan berbagai bentuk bantuan guna meringankan beban para penyintas gempa. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan oleh masyarakat yang terdampak.
Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan, IOH menggandeng Filantra sebagai mitra pelaksana. Kolaborasi ini memastikan bahwa bantuan yang diberikan seperti logistik kebutuhan dasar, air bersih, makanan siap saji, dan perlengkapan lainnya dapat tersalurkan secara cepat, tepat, dan merata kepada para penyintas di lokasi terdampak.
Filantra, sebagai mitra berpengalaman dalam respon bencana, membantu dalam proses distribusi dan koordinasi lapangan, sehingga proses bantuan berjalan efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Melalui aksi nyata ini, IOH dan Filantra menegaskan peran aktif mereka dalam mendukung pemulihan masyarakat pascabencana, sekaligus memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas dalam situasi krisis.