SALATIGA – PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Tahun ini, program Desa Wisata Sitalang memasuki tahun pendampingan yang kedua, dengan pelaksanaan kick off pada Selasa (17/6/2025) di Balai Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
Program ini dijalankan bekerja sama dengan Filantra sebagai mitra pendamping pelaksana yang telah berpengalaman dalam pengelolaan program sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam sambutannya, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UIT JBT, Irfan Saputra, menyampaikan bahwa potensi wisata Kauman Kidul, khususnya di kawasan Sitalang, sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis komunitas. “PLN hadir bukan hanya untuk menerangi, tapi juga memberikan kontribusi sosial melalui program-program keberlanjutan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Program yang berlangsung selama enam bulan ini difokuskan pada penguatan infrastruktur dan kapasitas pelaku wisata. Bantuan yang diberikan meliputi pembangunan joglo, meja pedagang berbranding mitra, pembuatan MCK, serta instalasi listrik untuk mendukung fasilitas wisata di kawasan tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga Dewi Utari, M.H, Sekretaris Kecamatan Sidorejo Nyoto Dwi Sabdo, S.S.T.P., M.M, Kepala Kelurahan Kauman Kidul Herry Ponco, S.E, serta perwakilan Pokdarwis, pelaku UMKM, dan unsur Babinsa serta Babinkamtibmas.
Ketua Pokdarwis Sitalang, Drs. Rohmad, menyambut baik keberlanjutan program ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada PLN dan Filantra atas perhatian dan dukungan yang diberikan sejak tahun pertama. “Program ini sangat berdampak pada peningkatan kapasitas masyarakat dan geliat ekonomi lokal, terutama di sektor UMKM dan pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu, Dewi Utari menyampaikan harapannya agar program Desa Wisata Sitalang dapat menjadi model pengembangan desa wisata berkelanjutan di Kota Salatiga. “Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat berkelanjutan tidak hanya secara ekonomi, tapi juga sosial dan lingkungan,” katanya.
Program ini menyasar setidaknya 50 penerima manfaat langsung, terdiri dari pelaku UMKM, pengelola wisata, serta masyarakat sekitar kawasan Sitalang. Selain penguatan infrastruktur, program ini juga akan melibatkan pelatihan dan pendampingan selama masa pelaksanaan oleh tim pendamping dari Filantra.
Kegiatan kick off ditutup dengan prosesi penyerahan simbolis bantuan dan pemotongan tumpeng oleh Irfan Saputra kepada Ketua Pokdarwis dan Ketua Pasar Sitalang, sebagai simbol dimulainya fase kedua dari program pengembangan ini.