MITRA : ACC Syariah
INDUSTRI : Pembiayaan Otomotif Syariah
TUJUAN : Meningkatkan kualitas kesehatan dan akses layanan kesehatan dasar secara gratis bagi masyarakat prasejahtera di wilayah ring 1 Kantor Cabang ACC Syariah Banda Aceh, khususnya di Desa Batoh.
TANTANGAN :
Keterbatasan akses layanan kesehatan dasar dan metabolik di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya balita dan lansia, serta rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penanganan darurat medis di rumah.
SOLUSI:
Dalam menghadapi tantangan akses layanan kesehatan yang masih menjadi kendala bagi masyarakat prasejahtera di wilayah ring 1 Kantor Cabang ACC Syariah Banda Aceh, terutama di Desa Batoh, ACC Syariah bersama Filantra menggagas Program Pelayanan Kesehatan Kuratif.
Dalam menjalankan Program Pelayanan Kesehatan Kuratif, langkah pertama yang dilakukan adalah Penyuluhan Penanganan Darurat Medis di Rumah. Dalam program ini, diselenggarakan penyuluhan yang disampaikan oleh tenaga medis profesional yaitu dr.Soraya, dengan tema “Penanganan Darurat Medis di Rumah”. Materi ini mencakup cara menangani kondisi-kondisi darurat seperti luka terbuka, pingsan, demam tinggi, atau tekanan darah turun yang sering kali terjadi sebelum bantuan medis profesional tiba. Peningkatan kapasitas pengetahuan masyarakat ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan keluarga terhadap situasi darurat.
Program selanjutnya adalah Pelayanan kesehatan (kuratif) kepada 103 penerima manfaat. Pelayanan dilakukan secara menyeluruh, mencakup tahapan pemeriksaan awal seperti pengukuran tekanan darah, konsultasi medis oleh dokter umum, hingga pemberian obat secara gratis sesuai dengan hasil diagnosa. Ini menjadi langkah konkrit dalam mengatasi kendala finansial yang sering kali membuat masyarakat enggan atau menunda periksa ke dokter meskipun dalam kondisi sakit.
Dari data hasil diagnosis yaitu penyakit peradangan sendi sebanyak 21 orang, penyakit meriang sebanyak 21 orang, penyakit maag (Nyeri pada lambung) sebanyak 20 orang, penyakit radang tenggorokan sebanyak 11 orang, penyakit tekanan darah tinggi sebanyak 10 orang, penyakit kulit sebanyak 6 orang, penyakit iritasi kulit sebanyak 4 orang, penyakit demam sebanyak 4 orang, penyakit diabetes melitus sebanyak 3 orang, penyakit infeksi saluran pernapasan akut sebanyak 2 orang, penyakit pusing sebanyak 1 orang, dan penyakit asam lambung sebanyak 1 orang.
Program ketiga adalah pemeriksaan metabolik kepada 42 penerima manfaat. Layanan pemeriksaan ini meliputi kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Layanan ini penting untuk mendeteksi gejala awal dari penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan jantung. Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu ada sebanyak 56 layanan pemeriksaan metabolik telah dilakukan dengan layanan yang paling diminati yaitu cek gula darah yaitu 27 orang. Sedangkan yang paling sedikit diminati yaitu cek kolesterol sebanyak 14 orang. Dengan pemeriksaan metabolik ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi awal mengenai kondisi tubuh mereka dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan, sehingga dapat menghindari komplikasi penyakit yang lebih serius.
Setelah ketiga program ini, kegiatan selanjutnya adalah Program ini juga memperhatikan kelompok paling rentan seperti balita dan lansia. Sebanyak 103 paket PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dibagikan, oleh bapak Dova Kanik Lazaro dan bapak Andi Kalaya kepada perwakilan masyarakat Desa Gampong Batoh. PMT ini berfungsi sebagai intervensi cepat untuk mendukung status gizi kelompok prioritas, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Program Pelayanan Kesehatan Kuratif yang dilaksanakan oleh ACC Syariah sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3, Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan (Good Health and Well Being). Keterkaitan Program Pelayanan Kesehatan Kuratif dengan Good Health and Well Being(SDGs) ke-8 sangat relevan dengan tujuan SDGs, khususnya dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan akses layanan kesehatan yang lebih baik, melakukan penyuluhan, dan memberdayakan masyarakat, program ini berkontribusi pada pencapaian tujuan global untuk kesehatan yang lebih baik dan kesejahteraan bagi semua. Melalui upaya ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat, dan Indonesia dapat bergerak lebih dekat menuju pencapaian SDGs 2030.
Dengan demikian, Program ini adalah cara bagaimana inisiatif lokal dapat memberikan dampak yang signifikan dalam konteks global, dan menjadi inspirasi bagi program-program kesehatan lainnya di seluruh Indonesia. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan berkembang, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dampak:
Program Pelayanan Kesehatan Kuratif telah menunjukkan dampak positif terhadap peningkatan akses masyarakat yang tidak hanya memberikan layanan medis secara gratis, tetapi juga menciptakan berbagai dampak positif, baik secara kesehatan, sosial, maupun pembangunan berkelanjutan. Salah satu dampak paling nyata dari program ini adalah meningkatnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat prasejahtera. Dengan menjangkau 103 penerima manfaat, yang terdiri dari balita, anak-anak, orang dewasa, dan lansia, program ini berhasil mengatasi hambatan biaya dan keterbatasan fasilitas kesehatan yang selama ini membatasi masyarakat dalam mendapatkan pengobatan. Warga yang sebelumnya enggan berobat karena keterbatasan ekonomi kini dapat berkonsultasi langsung dengan dokter, melakukan pemeriksaan tekanan darah, mendapatkan diagnosa, serta menerima obat yang dibutuhkan secara cuma-cuma.
Lebih dari sekadar pengobatan, program ini juga membawa perubahan dalam kesadaran kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui penyuluhan bertema “Penanganan Darurat Medis di Rumah” yang disampaikan oleh tenaga medis profesional. Edukasi ini memberikan pengetahuan dasar namun penting tentang bagaimana menghadapi kondisi darurat kesehatan sebelum pertolongan profesional datang. Penyuluhan ini meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan memperkuat kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan rumah.
Dampak yang tak kalah penting datang dari layanan pemeriksaan metabolik. Sebanyak 42 warga menjalani pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan asam urat. Dari pemeriksaan tersebut, teridentifikasi bahwa sebagian besar peserta memiliki kadar asam urat dan kolesterol tinggi, yang menandakan adanya potensi risiko kesehatan yang perlu ditindaklanjuti. Temuan ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk melakukan intervensi dini, mengubah gaya hidup, dan mencegah komplikasi penyakit lebih lanjut.
Program ini juga menjangkau kelompok rentan seperti balita dan lansia melalui distribusi 103 paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Isi paket berupa makanan bernutrisi seperti sari kacang hijau dan telur rebus menjadi intervensi cepat untuk mendukung asupan gizi dan daya tahan tubuh mereka. Bagi banyak keluarga, bantuan ini sangat berarti karena mendukung pemulihan dari penyakit sekaligus mengedukasi tentang pentingnya gizi seimbang.
Di sisi lain, dampak sosial program juga terasa kuat. Kegiatan ini melibatkan relawan lokal, perangkat desa, dan tokoh masyarakat, sehingga menumbuhkan rasa kepemilikan dan partisipasi aktif dari komunitas. Kolaborasi antar pihak ini tidak hanya memperlancar pelaksanaan program, tetapi juga memperkuat jaringan sosial dan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Para penerima manfaat pun merasa lebih dihargai dan diperhatikan, sebagaimana tercermin dalam sejumlah testimoni warga yang mengungkapkan rasa syukur atas layanan yang mereka terima.
Secara keseluruhan, Program ini tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga mendorong perubahan perilaku, memperkuat ketahanan masyarakat, dan memberikan harapan baru bagi kehidupan yang lebih sehat. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya terukur dalam angka, tetapi juga dalam rasa aman, percaya diri, dan optimisme masyarakat terhadap masa depan yang lebih baik.
Peningkatan kesehatan di Indonesia berjalan dengan tidak cukup signifikan, maka dari itu dibutuhkan kolaborasi antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat untuk memberikan peningkatan kesehatan yang menyeluruh di setiap wilayah Indonesia. Mari berkolaborasi bersama Filantra untuk mewujudkan akses kesehatan yang bisa di jangkau oleh masyarakat Indonesia.