FILANTRA X LUNCURKAN FASILITASI BAIK PANDANGAN DI YAYASAN HATI MENTARI MELALUI AL QURAN BRAILLE

May 2, 2025 | Uncategorized

MITRA:
Launchgood.com

INDUSTRI:
Crowdfunding

TUJUAN:

Filantra dan Launchgood menjadi jembatan bagi para tuna netra untuk mendapatkan kemudahan dalam mengakses fasilitas Al-Quran braille.

TANTANGAN:

Para penyandang disabilitas netra memiliki hak yang sama untuk dapat mengakses informasi dan sarana serta prasarana publik lainnya.

Keterbatasan indera penglihatan bagi para penyandang disabilitas netra harus ditunjang dengan kemudahan akses, salah satunya melalui braille.

Huruf braille menjadi salah satu metode yang mudah bagi para tuna netra untuk menerima informasi. Keberadaan huruf braille berperan penting untuk memudahkan mereka mengetahui apa yang harus dibaca.

SOLUSI:

Ahad, 27 November 2022 Filantra menyalurkan bantuan Al-Quran braille yang disalurkan langsung kepada 70 penyandang disabilitas netra di Yayasan Mentari Hati, Kota Bogor.

Selain itu, Filantra juga menyalurkan bantuan sembako dan bantuan tunai.

Ketua Yayasan Mentari Hati, Rani Noviyanti sangat terbantu dengan adanya bantuan yang diberikan kepada sahabat tuna netranya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Filantra dan Launchgood yang telah membantu sahabat tuna netra di Mentari Hati untuk penyaluran Al-Quran Braille. Saya sebagai ketua Yayasan Mentari Hati dan juga mewakili sahabat tuna netra di Kota Bogor sangat terbantu dengan adanya bantuan Al-Quran Braille dan juga bantuan dari orang lain. Bantuan ini sangat memudahkan kami dalam mengakses Al-Quran,” tutur Rani Novianti.

Rani yang juga merupakan seorang tuna netra mengatakan bahwa untuk bisa membaca Al-Quran Braille membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi jika belajar di usia dewasa.

Sejak berdirinya Yayasan Mentari Hati tujuh tahun lalu, Rani tidak pernah putus asa untuk memberikan dukungan dan juga mengajarkan para tuna netra setiap hari Jumat agar bisa membaca Al-Quran Braille.

Keberadaan Rani menjadi salah satu yang dicari, karena jumlah guru Al-Quran Braille masih terbilang sedikit, sementara jumlah penyandang disabilitas netra cukup banyak.

Setiap hari Jumat, Rani selalu rutin mengajar teman-teman netra tersebut. Mereka datang dari berbagai daerah di Bogor. Meski tidak digaji, Rani yang telah tuna netra sejak dewasa, tepatnya setelah melahirkan anak pertamanya, hanya berharap agar kehadirannya sebagai penyandang tuna netra tidak untuk dikasihani, melainkan agar mereka juga dapat berdaya dan memberi manfaat bagi banyak orang.